All lasting business is built on friendship,Failure doesn't mean you are a failure it just means you haven't succeeded yet.

NEWS



FLASHLIGHT TERMINOLOGY
  • ANSI/NEMA FL-1
    American National Standards Institute
    Sebuah standar industri yang salah satunya juga digunakan untuk mengukur performa senter.
  • AR coating
    lapisan anti refleksi. Lapisan pada lensa yang memungkinkan lebih banyak cahaya masuk melalui lensa dan bukan memantulkannya kembali ke sumber cahaya. Lihat artikel tentang lensa dan artikel di Wikipedia untuk informasi lebih lanjut.
  • Aspheric
    sebuah lensa yang dirancang untuk menawarkan lemparan sinar yang lebih baik. Disebut "Aspheric" karena lensa ini tidak memiliki bentuk klasik lensa, bentuk lensanya tidak menyerupai bola. Hal ini meningkatkan biaya. Yang lebih terjangkau adalah optik plastik dari cetakan model injeksi. "Aspheric" artinya "bukan bagian sebuah bola/ sphere"
  • AW
    sebuah merk baterai isi ulang yang sangat disegani.
  • Beamshot
    sebuah gambar sinar sebuah senter, biasanya pada dinding putih, atau di luar pada tanaman.
  • Bezel
    bagian depan sebuah senter; bagian yang menaungi/ mengelilingi lensa.
  • Bin
    sebuah klasifikasi LED yang menjelaskan kinerja model LED tertentu - flux (keterangan), tint (warna), dan Vf. Contoh: UV1J. Cree menggunakan nomor bin P4, Q2, Q3, Q4, Q5, R2, R3, R4, R5, S2 masing-masing menunjukan secara kasar peningkatan keluaran sebesar 5%. Seiring LED keluar dari pabrik, mereka diuji dan diletakkan pada bin aktual berdasarkan kinerjanya.
  • Boost
    sejenis sirkuit elektronis yang meningkatkan tegangan/ voltase.
  • Buck
    sejenis sirkuit elektronis yang menurunkan tegangan/ voltase.
  • C
    capacity atau kapasitas – tegangan/ tingkat pelepasan dalam satu jam. Misalnya, melepaskan satu sel dengan kapasitas 1000mAh pada 1C berarti menarik 1000mA dan harus bertahan selama 1 jam; pada 0.1C akan menarik 100mA dan bertahan selama 10 jam.
  • CC/CV
    constant charge / constant voltage atau pengisian/ tegangan konstan – sebuah metode mengisi baterai lithium-ion dimana sebuah tegangan konstan digunakan sampai baterai mencapai tegangan 4.2V, kemudian sebuah tegangan konstan dialirkan seiring dengan turunnya penarikan arus. Pengisian dihentikan saat tegangan jatuh 5% atau 10% dari nilai awal pengisian.
  • CCFL
    Cold-Cathode Fluorescent Lamp atau Lampu Pendar Katoda Dingin. Katoda Dingin merujuk kepada elemen yang digunakan.
  • CCT
    Correlated Color Temperature atau Korelasi Warna Suhu, sebuah nomor dalam satuan Kelvin yang mewakili warna cahaya. Suhu dari 2,700 hingga 3,000 adalah warm/ hangat sedangkan warna-warna cool/ dingin berkisar dari 5,000+. Lihat artikel Color Temperature/ Warna Suhu di Wikipedia.
  • cd
    candela – sebuah ukuran intensitas cahaya dalam lumens per steradian (sebuah sudut solid. Satu bola utuh adalah 12.57 steradian). Dapat diukur dengan lux meter/ pengukur cahaya pada jarak 1 meter dari sumber cahaya. Lihat juga throw/ lemparan, lumens.
  • CFL
    Compact Fluorescent atau Lampu Pendar Kompak – sebuah alternatif efisien dibandingkan bola lampu incandescent.
  • corona
    area transisi antara hot spot/ titik panas sebuah sinar dan area spill/ tumpahan cahaya. Corona menjadi lebih jelas jika permukaan reflektor dibuat lebih kasar atau memiliki tekstur lebih banyak, dan juga jarak permukaan keluaran cahaya dari titik fokal reflektor meningkat.
  • Cree
    pembuat LED berdaya tinggi dan sangat efisien; khususnya tipe XM-L, XR-E, XP-E, XP-G, dan MC-E.
  • Crenelated 
    Bezel bergigi pada bagian depan senter, untuk 1) mencegah senter menyala saat berdiri pada kepalanya; 2) meningkatkan kegunaan sebagai senjata, khususnya pada senter yang lebih besar (bagian tail/ ekor terkadang juga dibuat bergerigi). Terkadang ditulis sebagai "crenulated."
  • CRI
    Color Rendering Index – sebuah nilai yang menyatakan seberapa baik sebuah sumber cahaya akan mengeluarkan cahaya, dimana 100 merupakan nilai yang paling sempurna.
  • DD 
    direct drive atau kendali langsung
  • die
    bagian dari LED yang benar-benar menghasilkan cahaya. Biasanya berwarna kuning dengan garis-garis dan dilindungi oleh kubah transparan.
  • diffuser
    1. Metode melembutkan cahaya senter, biasanya untuk mengurangi artefak cahaya melalui lapisan tembus cahata atau material lain yang diletakkan pada lensa
    2. Tambahan materi tembus cahaya untuk membuat lampu senter menjadi lentera berkemah.
  • direct drive
    dimana baterai memberi tenaga ke LED secara langsung tanpa ada regulasi pada driver/ pengendali, atau bahkan tanpa driver sama sekali.
  • DMM
    Digital Multi Meter atau Multi Meter Digital yang mengukur tegangan/ voltase, amper, ohm, dll. Harga alat ini bervariasi dari beberapa dollar sampai ratusan dollar. Untuk senter, berguna sekali untuk mengukur arus (amper) selain tegangan/ voltase.
  • donut hole
    atau lubang donat, sebuah titik gelap pada bagian tengah sinaran senter. Merupakan masalah umum dengan multi-die emitters (juga dapat muncul sebagai tanda plus/ + pada sinaran yang merefleksikan susunan 4 dadu) tapi juga bisa merupakan hasil sebuah reflektor yang terpasang dengan buruk.
  • driver
    atau pengendali, sirkuit elektronis di antara baterai dan LED. Biasanya terdiri atas sebuah papan sirkuit pada "pill". Driver ini mengatur tegangan/ voltase ke LED dan juga menyediakan berbagai pilihan mode dan juga memori pada senter.
  • duraloop
    julukan untuk baterai NiMH dari Duracell yang memiliki warna putih di bagian atasnya, dibuat di Jepang, dan disangka sebagai Eneloop dalam bungkus Duracell.
  • EDC
    everyday carry atau bawaan harian – dalam hal ini sebuah senter sering dijadikan bawaan harian. Istilah ini nampaknya dipinjam dari forum senjata.
  • efficiency
    jumlah keluaran cahaya dibagi dengan konsumsi daya. Umumnya diukur dalam lumens/ watt (dimana watt adalah voltase dikali amper). Untuk sebuah LED, nilai ini bervariasi tergantung konsumsi daya, menjadi kurang efisien seiring meningkatnya daya. Meskipun efisiensi adalah ukuran seberapa efisien sebuah LED, “efisiensi” sebenarnya adalah persentase yang dihitung dengan membagi keluaran cahaya dengan energi yang dikonsumsi.
  • emitter
    bagian yang sebenarnya mengeluarkan cahaya pada sebuah rangkaian LED, misalnya sebuah bintang Luxeon terdiri atas sebuah emiter Luxeon yang duduk di atas papan sirkuit berbentuk bintang. Juga digunakan untuk menjelaskan dimana lumens diukur, misalnya dimana keluaran lumen diukur pada emiter atau OTF (out the front) atau di depan senter.
  • flood
    atau cahaya yang membanjir – cahaya yang tersebar yang dikeluarkan dari sebuah senter. Baik untuk penggunaan dalam ruangan untuk menerangi sebuah ruangan atau penggunaan jarak dekat di luar ruang untuk menerangi sebuah area. Bandingkan dengan throw.
  • flux
    atau fluks – keluaran cahaya, diukur dalam lumens.
  • forward clicky
    sebuah switch/ tombol yang menyalakan senter saat tombol ditekan setengah dan kemudian terkunci pada posisi menyala jika ditekan penuh sampai berbunyi ‘klik’. Tombol macam ini memungkinkan “momentary on/ menyala sementara" dengan cara menekan tombol pada posisi setengah. Sebuah tombol forward clicky tidak bagitu baik untuk mode yang berganti-ganti. Bandingkan dengan reverse clicky.
  • GITD/gid
    glow in the dark atau berpendar dalam gelap
  • HA
    hard anodized. Sebuah perlakuan pada alumunium yang menghasilkan lapisan yang kuat, tahan gores, misalnya pada badan senter.
  • HID
    High-Intensity Discharge atau pelepasan intensitas tinggi, sebuah tipe lampu yang terang dan efisien.
  • HOLA
    High Output Lamp Assembly atau Rangkaian Lampu Keluaran Tinggi, umumnya sebuah bohlam/ modul LED yang merupakan peningkatan/ modifikasi dan bukan standar, menghasilkan keluaran yang lebih besar dengan mengorbankan umur pakai baterai.
  • hotspot
    atau titik panas – bagian tengah dan bagian yang paling intens dari sebuah sinar senter. Intensitas sebuah titik panas tergantung oleh tingkat keterangan permukaan dari penghasil cahaya, dan juga bentuk, kedalaman, diameter, kemulusan, dan efisiensi refleksi dari permukaan reflektor. Misalnya, titik panas dihasilkan oleh cahaya yang datang langsung dari penghasil cahaya, PLUS cahaya yang dipantukan oleh reflektor. Semakin intens titik panasnya, semakin besar throw/ lemparan sinar dari senter tersebut.
  • hotwire
    Secara umum berarti sebuah senter Maglite yang telah dimodifikasi dengan bohlam dan baterai khusus supaya menjadi semakin terang
  • IMR
    Jenis baterai Lithium-Manganese yang dijual oleh AW. Baterai dengan kimiawi sama keluaran Sony memiliki merk Konion.
  • incan
    Incandescent
  • IPX
    nilai ketahanan terhadap air pada senter. Lihat perbedaan nilainya pada halaman ANSI/NEMA FL-1.
  • LED
    light emitting diode.
  • lens
    atau lensa, secara teknis merupakan satu keping gelas atau plastik dengan permukaan melengkung yang membentuk cahaya, namun pada senter lensa juga bisa diartikan sebagai sekeping gelas atau plastik datar pada bagian depan cahaya yang melindungi sumber cahaya.
  • Lego
    senter/ bagiannya yang memungkinkan padu padan bezel/ head, rumah baterai, tombol, pills, dan seterusnya.
  • LEO
    Law Enforcement Officer (atau aparat penegak hukum yang biasa membawa senter)
  • Li-Ion
    Baterai isi ulang Lithium-Ion.
  • Lipo
    Baterai isi ulang Lithium polymer.
  • LOP
    Light Orange Peel – istilah yang dipakai untuk menjelaskan sebuah tipe tekstur sebuah reflektor.
  • memori
    1. Efek memori pada beberapa jenis baterai.
    2. Kemampuan sebuah senter yang memiliki beberapa tingkatan keluaran sinar untuk mengingat tingkatan sinar terakhir yang digunakan dan kembali ke tingkatan tersebut pada kali berikut senter tersebut dinyalakan.
  • OP
    1. orange-peel. Permukaan bertekstur, misalnya pada reflektor, digunakan untuk memuluskan ketidaksempurnaan sinar. Lihat juga SMO.
    2. Pada hal konferensi, bisa juga berarti "original poster," atau orang yang mengawali diskusi.
  • optic
    atau optik, umumnya merupakan reflektor/ refraktor jenis total-internal-reflection (TIR atau refleksi internal total), kebalikan dari reflektor berlapis metal
  • OTF
    Out-the-front. Jumlah cahaya/ sinar yang sebenarnya dikeluarkan dari bagian depan senter, umumnya diukur dalam lumens. Angka pengukuran dengan metode ini selalu lebih rendah dibandingkan dengan pengukuran langsung pada penghasil cahayanya (pada LED-nya). Beberapa parbiak menerakan angka pengukuran lumens dengan metode OTF sementara yang lain mengukur lumens langsung pada sumber cahaya/ emitter. Biasanya nilai OTF berkisar antara 1/3 dibandingkan nilai lumens yang diukur langsung. Lihat penjelasan tentang Pengukuran Keluaran Cahaya/ Light Output Measurements.
  • P60 drop-in
    sebuah rangkaian yang terdiri dari reflektor, bohlam, dan pengendali/ driver yang awalnya diperkenalkan oleh SureFire, namun saat ini sudah merupakan standar industri.
  • pill
    rumah untuk pengendali/ driver dan sebuah titik dudukan untuk LED. Pada senter yang berukuran kecil, hal ini dibuatkan ulir pada bagian laur dan disekrupkan ke bagian dalam badan senter.
  • potted
    untuk menunjukan bahwa bagian pill atau sirkuit elektronik dari sebuah senter diisi atau dilapisi dengan epoksi atau bahan pengeras lainnya. Keuntungan melakukan hal ini adalah mencegah timbulnya korosi dan meningkatkan ketahanan atas benturan karena suku-suku cadang yang ada tidak berpindah lokasi. Kerugiannya adalah makin sulit untuk melakukan modifikasi pada bagian tersebut.
  • preflash
    saat senter dinyalakan dan mengeluarkan cahaya amat terang dalam waktu singkat sebelum kembali ke tingkatan sinar yang tepat.
  • protected
    Adalah papan sirkuit pada sebuah baterai Li-Ion yang mampu melindungi kerusakan sel akibat dari pelepasan atau arus yang berlebihan. Beberapa senter dapat mendeteksi rendahnya tegangan sel dan mematikan dirinya, hal yang juga memberikan perlindungan juga.
  • PWM
    Pulse Width Modulation atau Modulasi Pulsa Lebar – sebuah teknik untuk memvariasikan tingkat keterangan sebuah LED dengan menyalakan dan mematikannya dalam waktu yang cepat, sehingga terlihata oleh mata bahwa LED tersebut menyerupai dimmer. PWM yang baik beroperasi pada tingkat yang sangat tinggi sehingga Anda tidak menyadarinya. Namun, jika Anda melambaikan tangan di depan sinar dan mendapatkan efek strobe, artinya PWM sudah menjadi terlalu rendah. Beberapa menggunakan pengatur arus yang mampu meredupkan lampu tanpa PWM dan juga lebih efisien.
  • QTC
    Quantum Tunneling Composite – bahan serupa spon yang mampu mengurangi resistensi seiring materi tersebut ditekan. Banyak dipakai pada senter model twisty/ putar, memampukan tingkat keterangan yang bervariasi seiring kepala senter diputar mendekati baterai, misalnya pada senter Tank007, E07, dan Mini Maglite.
  • ramping
    sebuah mode pada beberapa senter dimana terangnya sinar bervariasi (naik atau turun) dan Anda bisa memilih tingkat keterangan sinar yang sesuai. Kadangkala tingkatan ini kemudian diingat, tapi pada model senter NiteCore D10 hal tersebut hanya disimpan sampai Anda mematikan senter tersebut.
  • recoil
    Tolak balik, disebut juga "recoil thrower" atau pelempar tolak balik – sebuah rancangan senter dimana LED diletakkan pada lengan, tepat di bawah bagian tengah lensa, menghadap ke arah reflektor. Model semacam ini dapat menghasilkan titik panas/ hotspot yang sangat kuat dengan lemparan sinar jauh dan tumpahan/ spill sinar yang kecil. Satu kerugian adalah tidak banyak pelepas panas untuk mengeluarkan panas dari LED.
  • regulator
    atau pengatur pada sebuah senter, sebuah sirkuit yang mengambil energi dari sebuah baterai dan merubahnya ke (biasanya) sebuah arus atau tegangan konstan untuk menyalakan komponen penghasil cahaya pada senter (baik berupa LED atau bohlam)). Dengan sebuah regulator, tingkat keterangan sinar biasanya terjaga untuk sebagian besar masa pakai baterai, kemudian keluaran sinar akan jatuh dengan cepat dan signifikan karena baterainya tidak lagi mampu mensuplai energi yang dibutuhkan. Senter yang tidak memiliki pengatur (disebut juga kendali langsung/ direct-drive) biasanya menyala pada tingkatan sinar terang kemudian turun secara bertahap sejalan dengan umur pakai baterai.
  • reverse clicky
    sebuah model tombol yang harus ditekan penuh, sampai berbunyi ‘klik’, kemudian dilepas sebelum sinar dapat menyala. Setelah menyala, tekan setengah untuk mematikan sinar sementara dan/ atau merubah mode setelah dilepas. Model ini baik untuk senter multi moda tapi tidak memungkinkan penyalaan sementara. Bandingkan dengan model tombol forward clicky.
  • ROP
    Roar of the Pelican, sebuah merek senter produksi Pelican, namun sekarang lebih dikenal sebagai nama dari modifikasi senter maglite dengan bohlam ROP.
  • runtime
    atau masa pakai, sebuah ukuran berapa lama sebuah senter bisa menyala dengan satu set baterai tipe tertentu, biasanya diukur hingga 50% dari keluaran pertama (10% untuk ANSI/NEMA FL-1). Senter multi moda memiliki masa pakai berbeda-beda untuk setiap mode.
  • Seoul
    Seoul Semiconductor, pembuat LED asal Korea.
  • SF
    SureFire atau bisa juga Solarforce, dua nama pembuat senter.
  • SMD
    Surface Mount Device atau Alat Terpasang di Permukaan – LED dengan daya terbesar yang dipasang pada senter dipasang dengan cara ini, dimana kaki dari komponen (LED, kapasitor, resistor, diodes, dll.) disolder kepada bantalan pada permukaan papan sirkuit (berbeda dengan solder tembus dimana kaki LED msauk ke dalam lubang-lubang pada papan sirkuit yang kemudian disolder pada bagian bawah dengan kaki yang berlebih dirapihkan/ dipotong).
  • SMO
    sebuah reflektor dengan permukaan mulus. Dirancang untuk lemparan yang lebih baik tapi juga memperlihatkan ketidaksempurnaan dari LED (misal pada cincinnya). Bandingkan dengan OP.
  • spill
    atau tumpahan, area dimana sinar dari sebuah senter diluar titik panas/ hotspot dan mahkota/ corona. Intensitas sinar pada area tumpahan umumnya rendah dan seimbang , dan langsung keluar dari permukaan penghasil cahaya dengan kontribusi sedikit atau bahkan nol dari reflektor.
  • spot
    lihat hotspot/ titik panas
  • SSC
    Seoul Semiconductor, pembuat LED asal Korea.
  • star
    papan sirkuit berbentuk bintang dimana emitter LED seringkali dipasang. Papan bintang menyediakan landasan solder yang mudah diakses, dan pada beberapa hal juga mengurangi panas.
  • tactical
    atau taktikal/ taktis – lebih ke istilah pemasaran dibandingkan yang lain-lain. Seringkali merujuk kepada senter dengan sedikit mode dan tombol model forward clicky, dirancang untuk lebih tangguh/ kokoh dan bisa juga dipasang pada senjata.
  • throw
    atau lemparan – kemampuan sebuah senter untuk ‘melemparkan’ cahaya ke suatu area atau permukaan tertentu, misalnya bagaiman senter tersebut terkumpul. Terlemparnya sumber cahaya dengan daya yang tepat akan tergantung pada terangnya permukaan dari penghasil cahaya, dan bentuk, diameter, kedalaman, kemulusan, dan efisiensi refleksi dari permukaan reflektor. Sebuah senter dengan karakteristik lemparan yang baik disebut "pelempar/ thrower" dan umumnya memiliki sinaran yang sempit/ tidak melebar yang baik untuk menyinari obyek di kejauhan (ratusan kaki jauhnya). Bandingkan dengan tipe flood/ melebar. Standar ANSI/NEMA FL-1 juga menyatakan dua standar: candela dan meters.
  • ti
    Titanium – jenis logam yang dipakai untuk membuat bodi senter, banyak orang menganggap bahan ini lebih atraktif, kokoh, dan tahan aus. Bahan ini lebih mahal dan tidak menghantarkan panas sebaik aluminum.
  • TIR
    total internal reflection. A glass or plastic "lens" that collimates light rays from the light emitter, both by reflecting them and by refracting them. Theoretically, ALL of the light produced by the emitter is gathered by the TIR optic.
  • trit
    tritium, a radioactive isotope of hydrogen which emits light. Packed in small vials or cubes, it can be attached to a flashlight so that you can find it in the dark.
  • twisty
    a method of controlling a flashlight - loosening or tightening the head, control ring, or tailcap turns the light on or off or changes its level or mode. Many lights turn on with the head tightened, but some turn on with the head loosened.
  • UCL
    Ultra Clear Lens, a trademarked glass lens with anti-reflective coating sold by flashlightlens.com.
  • UI
    user interface. The button presses, head twists, and whatever else is required to operate the flashlight, get to various modes, etc.
  • unprotected
    see protected.
  • Vf
    Forward Voltage (a property of an LED). The voltage drop across a LED at a given current.



Pengertian LED

LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini. LED saat ini sudah banyak dipakai, seperti untuk penggunaan lampu permainan anak-anak, untuk rambu-rambu lalu lintas, lampu indikator peralatan elektronik hingga ke industri, untuk lampu emergency, untuk televisi, komputer, pengeras suara (speaker), hard disk eksternal, proyektor, LCD, dan berbagai perangkat elektronik lainnya sebagai indikator bahwa sistem sedang berada dalam proses kerja, dan biasanya berwarna merah atau kuning. LED ini banyak digunakan karena komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan beragam warna yang ada dapat memperjelas bentuk atau huruf yang akan ditampilkan. dan banyak lagi
Pada dasarnya LED itu merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Gambar LED

Keunggulannya antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna, murah dan umur panjang. Keunggulannya ini membuat LED digunakan secara luas sebagai lampu indikator pada peralatan elektronik. Namun LED punya kelemahan, yaitu intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya termasuk kecil. Kelemahan ini membatasi LED untuk digunakan sebagai lampu penerangan. Namun beberapa tahun belakangan LED mulai dilirik untuk keperluan penerangan, terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil yang menggunakan listrik dari energi terbarukan (surya, angin, hidropower, dll). Alasannya sederhana, konsumsi listrik LED yang kecil sesuai dengan kemampuan sistem pembangkit energi terbarukan yang juga kecil.
Penggunaan LED untuk pencahayaan :

Riset-riset mutakhir menunjukkan hasil menggembirakan. Kini LED mampu menghasilkan cahaya besar dengan konsumsi energi listrik (tetap) kecil. Berita terakhir adalah ditemukannya OLED (Organic LED) oleh para ilmuwan di University of Michigan dan Princeton University. Temuan ini sukses menghasilkan cahaya dengan intensitas 70 Lumen setiap 1 watt listrik yang digunakan. Sebagai perbandingan, lampu pijar memancarkan 15 lumen per watt, dan lampu fluoroscent (misalnya lampu jantung) memancarkan 90 lumen per watt. Keunggulan LED dibanding lampu fluoroscent adalah ramah lingkungan, cahaya tajam, umur panjang, dan murah.
Sebelum OLED ditemukan, persoalan yang dihadapi para ahli LED adalah rendahnya efisiensi LED. Bukan karena cahaya yang dihasilkan sedikit, tapi karena sekitar 80% cahaya terperangkan di dalam LED. Sebagai solusi, disain OLED menggunakan kombinasi kisi dan cermin berukuran mikro, bekerja bersama-sama memandu cahaya yang terperangkap di dalam LED keluar. Stephen Forrest, profesor teknik elektro dan fisika di University of Michigan, penemu OLED mengatakan bahwa kini kita bisa bersiap untuk mengganti pencahayaan di dalam bangunan dan rumah yang saat ini menggunakan lampu pijar ataupun fluoroscent dengan OLED.
Macam-macam LED :
1. Dioda Emiter Cahaya . Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan kuning.
2. LED Warna Tunggal . LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan.
3. LED Tiga Warna Tiga Kaki . satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.
4. LED Tiga Warna Dua Kaki Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning.
5. . Led Seven Segmen biasanya digunakan untuk menampilkan angka berupa angka 0 sampai 9, angka – angka tersebut dapat ditampilkan dengan mengubah nyala dari 7 segmen yang ada pada led yang disusun seperti gambar dibawah ini :

Gambar LED Seven Segmen :

Led Seven Segmen, terdapat dua macam, yaitu common anoda dan common Catoda :
1. Common Catoda berarti seven segmen tersebut terdiri dari led – led dimana Catoda nya (Kutub -) di hubungkan menjadi satu, skematiknya adalah seperti gambar dibawah ini :

Gambar Common Cathode :

2. Common anoda, skema nya adalah seperti dibawah ini :
Gambar Common Anode :
Led seven segmen tersebut dapat diaktifkan dengan menghubungkan dengan perangkat kontrol seperti mikrokontroler, seperti di bawah ini :

Cara Kerja LED :
Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam  hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari  anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V –  3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka led akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.
Gambar LED :
Simbol LED:

Sebuah LED :
Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka. Untuk menghasilkan warna putih yang sempurna, spectrum cahaya dari warna-warna tersebut digabungkan, dengan cara yang paling umum yaitu penggabungan warna merah, hijau, dan biru, yang disebut RGB. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. Bahan semikonduktor yang sering digunakan dalam pembuatan LED adalah:
  1. Ga As (Galium Arsenide,) meradiasikan sinar infra merah,
  2. Ga As P (Galium Arsenide Phospide) meradiasikan warna merah dankuning,
  3. Ga P (Galium Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning.
Gambar Fisik LED :
Cara Menghitung Nilai Resistor pada LED :
Tegangan kerja / jatuh tegangan  pada sebuah menurut warna yang dihasilkan :
1. Infra merah : 1,6 V
2. Merah : 1,8 V – 2,1 V
3. Oranye : 2,2 V
4. Kuning : 2,4 V
5. Hijau : 2,6 V
6. Biru : 3,0 V – 3,5 V
7. Putih : 3,0 – 3,6 V
8. Ultraviolet : 3,5 V
Berdasarkan Hukum Ohm,  V=I.R
Keterangan : V = tegangan,  I = arus listrik,  R = Resistor.
Apabila kita mencari nilai resistor maka : R = V/I
R =(Vs-Vd) / I
Vs = tegangan sumber(batry,accu,power suply).
Vd = jatuh tegangan.

Contoh : Misal kita mempunyai sebuah LED warna merah (memiliki jatuh tegangan 1,8 Volt) yang akan dinyalakan menggunakan  sumber tegangan(misalnya accu) : 12Volt maka kita harus mencari nilai resistor yang akan dihubungkan secara seri dengan LED.Sebelumnya kita mengetahui bahwa arus maksimal yang diperbolehkan adalah 20mA Jadi dari masalah diatas dapat diketahui : tegangan yang digunakan : 12V, jatuh tegangan : 1,8V, dan Arus listrik : 20mA=0,02Ampere. R=(12-1,8) / 0,02 = 510 ohm


Menghitung nilai resistor secara parallel :

R LED Merah = (12 V- 1.8V) /0.02 A = 510 ohm
R LED Biru = (12V – 3V) / 0.02 A = 450 ohm
Menghitung resistor secara seri :
R = (12V – 9.6 V) / 0.02 A = 120 ohm

Mennghitung resistor pada LED nyala putih(super bright). Kita memiliki 3 buah led nyala putih(super bright) dan akan kita nyalakan dengan mengguynakan accu 12 Volt maka, R = (-12V (3.6 V * 3)) / .0,3 A = 40Ω
Gambar LED super bright :

Kelebihan dari LED :

  • LED memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain, dimana LED lebih hemat energi 80 % sampai 90% dibandingkan lampu lain.
  • LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 100 ribu jam.
  • LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah.
  • Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau energi panas).
  • Ukurannya yang mini dan praktis
Kelemahan LED
  • Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED.
  • Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain.
  • Kelemahan dari LED di atas yang menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan
  • Cara penerangan biasa dengan lampu pijar maupun neon dibandingkan menggunakan LED.

Kelebihan Lampu Pijar atau Neon yang Menggunakan LED :
Jika lampu pijar tidak dapat digunakan lagi setelah bohlamnya pecah, namun tidak demikian pada lampu LED. LED merupakan jenis solid-state lighting (SSL), artinya lampu yang menggunakan kumpulan LED, benda padat, sebagai sumber pencahayaannya sehingga tidak mudah rusak bila terjatuh atau bohlamnya pecah. Kumpulan LED diletakkan dengan jarak yang rapat untuk memperterang cahaya. Satu buah lampu ini dapat bertahan lebih dari 30 ribu jam, bahkan mencapai 100 ribu jam.

LED untuk Interior Mobil :

Buat yang mau mempercantik mobil dengan kerlap-kerlip cahaya lampu LED (light-emitting diode) yang hemat energi serta mampu memberikan efek cahaya dengan maksimal. Lampu LED memiliki watt sangat kecil dari pada lampu yang biasa digunakan untuk penerangan di kendaraan. LED merupakan semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet atau inframerah. LED sendiri identik dengan kendaraan modifikasi, namun perannya kini sudah banyak diaplikasi dengan kendaraan harian. Instalasi LED yang apik membuat kendaan makin tampil ciamik. 

Keuntungan interior mobil jika menggunakan LED adalah :
  1. Jauh lebih hemat energy dibandingkan lampu bohlam, sehingga lebih menghemat pasokan lirtrik di dalam mobil
  2. Tidak menimbulkan panas, sehingga aman dan tidak menimbulkan efek maupun bahaya di dalam mobil
  3. Pemakaian bisa lebih tahan lama dan lebih awet dari pada lampu bohlam biasa. Karena LED dapat bertahan lama sampai 15.000 – 20.000 Jam, sedangkan lampu Bohlam 5.000 Jam
Untuk pemasangan LED tidaklah sulit, bahkan membutuhkan waktu singkat, karena LED sudah dirancang Plug and Play, sehingga pemilik mobil bisa memasangnya sendiri. Contohnya seperti memasang LED pada lampu plafon Innova, Tinggal copot mika lampu plafon kemudian copot bohlam dari soketnya. Kemudian pasangkan LED pada soket lampu plafon dan tutup kembali mikanya.
Untuk harga memang menjadi kelemahan dari lampu LED, karena harganya masih lebih mahal dari pada lampu bohlam biasa.
Berikut daftar harga lengkap LED :
  1. Lampu Mundur : Rp. 75.000
  2. Lampu Rem : Rp.75.000
  3. Lampu Rem Ekonomis : Rp.65.000
  4. Lampu Plafon isi 24 Rp. 55.000, isi 18 Rp.4.5000
  5. Lampu Senja : Rp.10.000 – Rp. 140.000
  6. Lampu Kolong Dashboard  : Rp. 90.000/set (Biasa), Rp.140.000 (Fleksibel)
  7. Emblem : Rp.60.000 (kecil), Rp.70.000 (besar)
  8. Strobo : Rp.30.000 (6 LED), Rp.75.000 (44 LED), Rp.180.000 (120 LED)
  9. Lampu Knight Rider : Rp.425.000 ( Diatur dengan Remote )
  10. Lampu Kolong 1 set : Rp.600.000 ( Kombinasi lampu diatur dengan remote )
  11. Lampu Khusus Avanza dan Xenia VVT-i : Rp.120.000
Untuk pilihan LED, rasanya padu-padan harus tetap mengedepankan kesan “pantas”, agar tidak terlalu berlebihan. Silahkan pilih LED yang cocok sesuai pilihan.

Lampu LED yang biasa digunakan untuk Interior Mobil :

LED untuk Lampu Senter
1. LED Headlamp
Adalah sebuah senter LED yang diikatkan di depan kepala kita, untuk menerangi langkah kita di malam hariatau tempat – tempat gelap lainnya, sehingga kita tidak perlu memegang senter tersebut. Senter LED ini menggunakan 12 lampu LED yang sangat terang. Cahayanya putih dan lebih terang dibandingkan lampu senter biasa. Pemakaiannya sangat irit dan hemat baterai. Features – featuresnya antara lain adalah menggunakan lampu LED putih yang sangat terang, LED life time 100000 jam, desain waterproof, ringan dan nyaman dipakaikan di kepala, konsumsi daya yang sangat kecil, menggunakan tiga buah baterai AAA. Alat ini sangat cocok digunakan oleh dokter, pendaki gunung, mancing di malam hari, dan lain sebagainya.Harga Headlamp ini biasanya  Rp. 125.000-,/unit.                                           
Contoh LED Headlamp :

2. Flashlight 21 LED
Adalah senter dengan menggunakan 21 lampu LED putih, sehingga menghasilkan sinar putih yang sangat terang. Pemakaiannya sangat irit dan hemat baterai. Cocok untuk digunakan di rumah, mobil, kamping, dan lain sebagainya. Spesifikasi dari Flashlight 21 LED ini adalah alumunium body, LED life time 100000 jam, menggunakan 3x baterai AAA. Harganya sekitar Rp. 200.000,-/unit.
Contoh Flashlight 21 LED :
 



PENCAHAYAAN

Istilah Pencahayaan

1. Lumen (lm)
Lumen adalah unit luminous flux atau kadar pengaliran cahaya dari satu punca. Contohnya mentol biasa boleh mengeluarkan sehingga 1200 lumen.

2. Illuminance (E)
Ia bermaksud kadar sesuatu permukaan dicahayakan atau banyaknya cahaya yang jatuh diatas sesuatu permukaan, lebih jelas lagi ialah berapa lumen dalam satu unit permukaan contohnya satu meter persegi.

Apabila seseorang itu mengatakan nilai illuminance ialah beberapa lumen, ini adalah kurang tepat kerana ia tidak menyatakan luas permukaan yang lumen itu tersebar. Oleh itu illuminance hendaklah dinyatakan berapa lumen semeter persegi atau berapa lux. Lux atau lumen semeter persegi menerangkan cahaya yang tersebar disuatu permukaan atau benda dan tidak menerangkan berapa terang permukaan itu akan kelihatan. Ini adalah bergantung kepada keupayaan permukaan itu memantulkan cahaya itu kepada mata sipermerhati.

3. Lux
Lux adalah unit metrix untuk pencahayaan iaitu 1 lumen semeter persegi. Ia bersamaan dengan 10.76 lumen sekaki persegi.

4. Nanometer (nm)
Unit untuk menerangkan panjangnya gelombang cahaya iaitu sepuluh kuasa tolak sembilan atau satu per seribu juta.

5. Candela
Unit keamatan bercahaya (luminous intensity) sesuatu punca cahaya disuatu arah yang tertentu (ini samalah seperti tekanan dibelakang pancutan air).

Apabila bekerja dengan punca cahaya yang mengeluarkan flux (lumen) setara (equal) kesemua penjuru mithalnya didalam spere, candela atau luminous intensity disuatu arah yang tertentu boleh didapati dengan membahagi lumen dengan 4 x 22/7 (12.57) atau lebih kurang 12. jadi untuk mentol 100W yang mengeluarkan 1200 lumen menghasilkan luminous intensity 100 candela disuatu arah.


6. Intensity (I) {keamatan}
Banyaknya candela yang dikeluarkan oleh suatu punca didalam suatu arah

Illuminance = Candela / jarak kuasa dua (I / d x d) = Lux

Contohnya jika punca cahaya mempunyai intensity 100 candela dan jarak dari punca cahaya ialah 2 meter maka

Illuminance = 100 / 2 x 2 = 25 lux

7. Luminance (keterangan)
Ia menjelaskan nilai terang sesuatu benda, digunakan kepada lampu-lampu atau punca cahaya atau permukaan yang memantul atau memancarkan cahaya. Ia ditulis sebagai candela / meter persegi.

8. Apostilb
Digunakan untuk mengatakan nilai terang permukaan yang memancarkan atau memantulkan satu lumen semeter persegi. Ia menerangkan jumlah cahaya yang datang dari permukaan itu dan ini memberi gambaran permukaan itu.

Perhatian: Illuminance ialah sukatan cahaya yang tiba disesuatu permukaan manakala Luminance ialah cahaya yang meninggalkan atau memantul dari sesuatu permukaan.

Contoh: Satu dinding 1 meter persegi menerima 500lux dan mempunyai kadar pemantulan 50% dan memancarakan kembali 250lux semeter persegi i.e ia mempunyai keterangan 250 apostilb.

Perbedaan diantara keterangan yang diterima (illuminance) dan keterangan yang dipancarkan (luminance) boleh dibayangkan dengan lebih jelas dengan mengisikan dua gelas, satu berisi susu dan satu lagi berisi kopi dan kedua-duanya sama-sama dicahayakan. Kedua-dua gelas akan menerima sama illuminance tetapi gelas yang berisi susu akan memantulkan lebih banyak cahaya dan mempunyai luminance yang tinggi, iaitu ia nampak lebih terang berbanding dengan gelas yang berisi kopi.

9. Faktur Pemantulan (Reflection Factor)
Satu faktur yang menerangkan kadar sesuatu permukaan akan membalikkan cahaya. Ia biasanya ditulis dalam peratusan (%). Jadi bagi suatu permukaan yang mempunyai faktur pemantulan 45% akan membalikkan 45% dari cahaya yang dipancarkan kepadanya. Ini bererti Luminance = Lux x Faktur Pemantulan.

10. Faktur Penghantar (transmission Factor)
Faktor yang menerangkan kadar cahaya yang menembusi suatu bahan yang lutsinar. Ini biasanya dinyatakan sebagai peratusan faktur penghantaran. Contohnya plastic yang lutsinar akan menghantar 75% dari cahaya yang dipancarkan kepadanya dan memantulkan 10% daripadanya.

11. Faktur Penyerapan
Faktur yanmg menerangkan kadar penyerapan cahaya oleh sesuatu bahan i.e cahaya yang tidak dipantulkan. Kesemua bahan menyerap cahaya dan cahaya yang diserap hilang sebagai haba. Hubungan diantara faktur pantul, faktur penghantar dan faktur penyerapan sesuatu bahan ialah jika ia dihimpunkan berjumlah 100%.

Contoh: sebuah bangunan dicahayakan dengan kadar illuminance 150lux. Disebabkan debu dan lain-lain kekotoran kadar pantul ialah 20%. Berapakah kadar luminance didalam apostilb.

Luminance (apostilb) = illuminance x kadar pembalikan

= 150 x 0.2 = 30 apostilb

12. Luminous Efficiency – lumen per watt (lm/w)
Cara menerangkan kecekapan sesebuah lampu. Ini diperolehi dengan membahagi lumen yang dikeluarkan dengan kuasa watt lampu

Contoh: Sebiji lampu 100W mengeluarkan 1200 lumen

Luminous efficiencynya ialah = 12 lm/w

13. Permukaan Kerja – working surface
Permukaan dimana kerja dijalankan. Permukaan ini dijadikan paras dasar dimana taraf pencahayaan dipastikan. Kebiasaannya permukaan kerja diambil 0.85 meter dari paras lantai. Ingat, permukaan ini tidak semestinya datar atau rata. Didalam keadaan biasa ianya seperti papan hitam.

14. Faktur Kegunaan – Utilization Factor (U.F)
Faktur yang digunakan untuk mengira bilangan lampu yang harus dipakai. Faktur ini mengambil kira semua cahaya yang hilang.

15. Index Bilik – Room Index
Index yang menghubungkan ukuran bilik. Ia mengambil kira luas dan bentuk bilik.

16. Faktur Penyenggaraan – Maintenance Factor (M.F)
Faktur yang digunakan untuk mengambil kira kehilangan cahaya yang disebabkan oleh debu dan kotoran lain. Ia mesti kurang dari satu. Kebiasaannya 0.8.

17. Azimuth
Permukaan disekitar paras datar

18. Sudut Atas dan Bawah
Permukaan didalam paras tegak atas atau dibawah paras datar.

19. Index Kesilauan – Glare Index
Senarai nombor yang digunakan untuk menentukan sesuatu pemasangan itu selesa atau tidak dilihat

20. British Zonal Classification (B.Z)
Satu klasifikasi untuk lampu-lampu berdasarkan keluaran cahaya dibawah. Ada 10 bahagian i.e BZ1 …………………….BZ10

21. Pembalik – Reflector
Pemantul yang mengubah arah cahaya. Pemantul digunakan bila pengubahan yang banyak diperlukan

22. Pemantul Specular – Specular Reflector
Ini adalah pemantul dimana arca yang terang boleh dilihat dari satu arah yang tertentu. Contoh pemantul specular ialah cermin, permukaan air yang tenang atau sudu yang berkilat.

23. Pemantul Perata – Diffuse Reflector
Pemantul yang memercikkan cahaya yang tiba padanya kesemua arah. Bayang tidak dapat dilihat pada pemantul jenis ini. Pemantul jenis perata tulin payah didapati, contoh yang hampir ialah cat kapor, kertas penyerap dakwat dan white cliff.

24. Refractor – Controller
Prism lutsinar yang mengubah arah pancaran cahaya beberapa darjah

25. Silauan
Cahaya pada arah yang salah yang menghindar pandangan. Ini biasanya dibahagikan kepada silauan biasa dan silauan keterlaluan
Silauan biasa hanya mengganggu pandangan tetapi silauan keterlaluan menghindar pandangan

26. Nisbah Pancaran Cahaya – Light Output Ratio
Ialah nisbah cahaya yang keluar dari lampu kepada cahaya yang keluar dari mentol sahaja. Ini biasanya dibahagi kepada dua iaitu diatas dan dibawah paras permukaan datar dan ditulis dalam peratusan

27. Lampu Unggu (Ultra Violet – UV)
Pancaran yang tidak terlihat oleh mata kasar manusia. Ia mempunyai ukuran gelombang diantara 200nm. Ultra violet boleh ditukarkan kepada cahaya yang boleh dilihat dengan menemukan ia dengan bahan fluorescent contohnya lampu kalimantang.

28. Infra Red
Pancaran yang tidak terlihat oleh mata kasar manusia. Ia mempunyai ukuran gelombang diantara 700nm dan 2500nm. Ia biasanya boleh dirasa dengan rasa panas dikulit badan kita.


REKABENTUK PENCAHAYAAN DALAM BANGUNAN

1. Pendahuluan
Aspek rekabentuk yang perlu diambil kira ialah dari segi average illuminance iaitu menentukan paras illuminance dan berapa bilangan lampu serta kuasa wattnya yang harus dipasang untuk mendapatkan paras ini. Untuk memulakan rekabentuk pencahayaan dalam bangunan maklumat-maklumat berikut mesti diperolehi dahulu:

• Panjang bilik (L)
• Lebar bilik (W)
• Tinggi siling (H)
• Warna siling
• Warna dinding
• Keadaan tingkap
• Berkipas atau berhawa dingin
• Keadaan keliling
• Untuk apa bilik itu digunakan

2. Setelah mengambil kira perkara-perkara diatas baharulah kita boleh memilih jenis lampu yang hendak digunakan. Umpamanya lampu pendaflour, lampu pijar jenis decorative, lampu jenis domestik atau jenis industri. Disini apa yang penting ialah keadaan cahaya yang dihasilkan oleh lampu tersebut.

3. Pada amnya pengeluaran cahaya dari lampu boleh dibahagikan kepada:
a. Terus / direct (1 – 10%)
b. Separaterus / semidirect (10 – 40%)
c. Resapan / general diffusing (40 – 60%)
d. Separa tidakterus / semi indirect (60 – 90%)
e. Tidak terus / indirect (90 – 100%)
Kita juga mesti faham cara cahaya dari lampu-lampu itu disebarkan

4. Illuminance
Dari maklumat diatas dan kajian yang telah dibuat kita tahu paras pencahayaan yang diperlukan. Contohnya untuk pejabat kita perlukan 300 hingga 500 lux.

5. Index Bilik
Mula-mula kita cari index bilik (R.I)

R.I = L x W
Hm (L + W)
Dimana

R.I - Room index
L - Panjang bilik
W - Lebar bilik
Hm - Tinggi gantungan

Contoh: Satu bengkel berukuran 50m x 10m x 4.5m. Pada amnya paras kerja ialah 0.8m dari paras lantai. Maka tinggi gantungan ialah:

4.5 – 0.8 = 3.7m

maka R.I = 50 x 10
3.7(50+10)
= 2.25

6. Faktur Penggunaan
Selepas kita pastikan jenis lampu yang hendak digunakan dan mengira index bilik, kita perlu menentukan faktur kegunaan (U.F). Untuk mendapatkannya kita rujuk LAMPIRAN 4. Dari item diatas i.e warna siling dan dinding, kita dapat pastikan peratusan pantulan siling dan dinding.

7. Faktur Penyenggaraan (M.F)
Semasa merekabentuk cahaya biasanya Faktur Penyenggaraan (M.F) diambil kira. Ini ialah kesusutan cahaya yang dihasilkan oleh lampu disebabkan habuk atau kotoran dan kesusutan cahaya yang disebabkan oleh usia lampu. Pada amnya faktur penyenggaraan diambil sebagai 0.8

8. Installed Flux
Selepas item no 1 hingga 6 diperolehi kita gunakan persamaan berikut untuk mendapatkan Installed Flux.

Installed Flux = Flux yang diterima dipermukaan kerja
U.F x M.F

= Illuminance x luas permukaan kerja
U.F x M.F

Contohnya bagi bengkel 50m x 10m x 4.5m mempunyai Faktur Penggunaan 0.62, Faktur Penyenggaraan 0.8, berapakah nilai Installed Flux yang perlu untuk mendapatkan illuminance 400 lux.

Installed Flux = 400 x 50 x 10
0.62 x 0.8
= 322,580 lumen

9. Susunan Lampu
Untuk menyusun lampu kita gunakan persamaan

S/Hm = 1 atau 1.5

Dimana S - jarak diantara lampu
Hm - tinggi gantungan

10. Switching
Apabila jenis lampu, bilangan lampu dan susunannya telah dipastikan, pengawalan lampu harus diteliti. Biasanya bagi rekabentuk yang baik, lampu-lampu berdekatan dengan tingkap dikawal oleh suis yang berasingan dari yang lainnya. Sebagai langkah penjimatan tenaga, apabila cahaya matahari / siang masuk kedalam bilik, lampu ini boleh dipadamkan. Ianya hanya perlu dipasang diwaktu hari gelap atau malam. Juga hanya bilangan lampu yang terhad harus dikawal oleh suis i.e tidak terlalu banyak.

11. Ekonomi
Satu faktur yang harus diambil kira ialah dari segi ekonomi sesuatu pemasangan. Ada tiga faktur yang harus diambil kira:

a. Kos projek pemasangan tersebut
b. Kos senggaraan pemasangan, kos tenaga seunit, jumlah unit yang digunakan setiap bulan, senangkah alat ganti diperolehi dan dalam masa yang munasabah, mahal atau berpatutan harganya, kekerapan alat ini harus ditukar.
c. Keselesaan, adakah cahaya yang dihasilkan cukup selesa dan sesuai.

12. Kesimpulan
Cara rekabentuk pencahayaan yang dihuraikan diatas adalah memadai bagi kegunaan harian. Walaubagaimanapun beberapa perkara harus diambil kira untuk mendapatkan hasil rekabentuk yang memuaskan iaitu:

a. Kemahuan pengguna / akitek
b. Keadaan bangunan / bilik / hiasan
c. Garis panduan pejabat
d. Penggunaan ruang
e. Kesan khas (special effect) untuk menarik perhatian ramai

Apabila faktur ini diambil kira dan cuba disesuaikan kepada rekabentuk, maka penghasilan kerja mungkin akan memuaskan semua pihak.

13. Perkiraaan Pencahayaan Dengan Kaedah Lumen (Lumen method)
Dalam perkiraan cara ini adalah dianggapkan didalam sesuatu bilik atau tempat kerja itu keseluruhan fluk cahaya yang dikeluarkan oleh lampu (dalam lumen) adalah mencukupi bagi memperolehi paras pencahayaan yang sama rata diatas permukaan kerja, umpamanya permukaan meja.

Formula yang digunakan ialah:

N = E x A .
F x U.F x M.F

Dimana N - Bilangan lampu
E - Paras pencahayaan yang dikehendaki (Lux)
A - Luas tempat kerja (m2)
F - Fluk cahaya untuk satu lampu
U.F - Faktur penggunaan
M.F - Faktur penyenggaraan